Contoh Penggunaan Digit
Contoh penggunaan digit perlu Anda pahami lebih dalam agar tidak salah kaprah. Penyebutan digit bisa bermacam-macam, ada 1 digit, 2 digit, 3 digit, dan seterusnya. Nah, setiap angka tersebut berarti satu digit.
Misalnya, angka 7 merupakan 1 digit karena hanya terdiri dari satu angka, yakni 7. Sementara, 36 adalah 2 digit karena tersusun dari dua angka, yakni 3 dan 6. Sedangkan 579 berarti 3 digit karena terdiri dari tiga angka, yakni 5 (ratusan), 7 (puluhan), dan 9 (satuan).
Namun, jika angka 0 berada di paling depan itu berarti bukan bilangan 3 digit. Misal, 057 adalah bilangan 2 digit karena berarti lima puluh tujuh yang terdiri dari angka 5 dan 7 saja. Jadi, angka 0 di bagian paling depan tidak diikutsertakan dalam penyebutan suatu bilangan.
Sementara, angka 0 di tengah atau akhir bilangan tidak menggugurkan istilah digitnya. Contohnya, 708 berarti itu tetap menjadi bilangan dengan 3 digit angka. Sama halnya dengan 980 yang juga tetap merupakan bilangan 3 digit. Berikut contoh lengkap penggunaan digit:
Jadi, 3 Digit Berapa Rupiah?
Sejatinya, 3 digit adalah bilangan yang tersusun dari 3 angka saja alias ratusan. Namun, beda halnya pengertian 3 digit dalam nominal gaji. Jadi, 3 digit pada nominal gaji merujuk pada ratusan juta rupiah. Sebagai contoh, gaji A adalah 3 digit berarti dirinya mendapatkan penghasilan di angka sekitar Rp100.000.000-999.000.000 (Rp100-999 juta).
Jika 3 digit sama dengan ratusan juta rupiah, 2 digit lebih rendah sedikit yang berarti setara puluhan juta rupiah. Misalnya, gaji di perusahaan X menyentuh 2 digit per bulan. Berarti, gaji per bulan di perusahaan tersebut berada di kisaran Rp10.000.000-99.000.000 (Rp10-99 juta).
Jadi, digit dalam rupiah hampir mirip dengan penggunaan sebenarnya yang melambangkan satuan, ratusan, jutaan, dan seterusnya. Hanya saja, 1 digit dalam nominal gaji dimulai langsung dari bilangan yang melambangkan jutaan. Contohnya, 1 digit adalah jutaan rupiah, 2 digit merupakan puluhan juta, 3 digit mewakili ratusan juta, dan seterusnya.
Saksikan video di bawah ini:
Video: Utang Pinjol Masih Menggurita Jelang Nataru, Ini Cara Lepasnya!
Ứng dụng Android này là một lời giải thích về ý nghĩa của số lượng hadith bởi Ahmad Sarwat, Lc. ThS. Ở định dạng PDF.số nào là hadithKhông giống như Al-Qur'an, trong đó việc đánh số các câu thơ được tiêu chuẩn hóa phần nào, việc đánh số các câu thần chú trong một cuốn sách hadith rất đa dạng và khác biệt.Điều này là do những người biên soạn cuốn sách hadith gốc, chẳng hạn như Imam Malik, người đã biên soạn cuốn sách Al-Muwaththa' hoặc Imam Al-Bukhari, người đã biên soạn Sahih Bukhari, hoặc Imam Muslim và những người khác, đã không cung cấp số lượng hadith khi biên soạn cuốn sách.Khoảng thời gian Tổng lãnh thiên thần Jibril gửi tiết lộ của mình cho Rasulullah SAW, vào thời điểm đó không có đề cập nào về số câu thơ cả.Vì vậy, ai đã đưa ra những con số cho sách hadith nếu những người biên dịch không đánh số chúng?Thông thường những người đưa ra con số là các nhà nghiên cứu (muhaqqiq), người thực hiện nghiên cứu khoa học về các tác phẩm của các học giả trước đó.Trong số những muhaqqiq cổ điển, những người nổi tiếng trong giới học giả hadith, chẳng hạn như Imam Ibn Ash-Shalah (d. 643 H), Imam An-Nawawi (d. 676 H), Imam Ibn Hajar Al-Asqalani (d. 852 H) và người khác.Vào thời điểm hiện tại, cũng có nhiều nhà nghiên cứu (muhaqqiq) tiến hành nghiên cứu về sách hadith, bao gồm cả những người từ các nhà phương đông học cũng làm như vậy. Ví dụ, điều đã được thực hiện bởi Muhammad Fuad Abdul Baqi (mất năm 1967 sau Công nguyên), người được truyền cảm hứng bởi Arent J. Wensinck (mất năm 1939 sau Công nguyên), một nhà Đông phương học người Hà Lan, người đã biên soạn cuốn sách Al-Mu'jam Al-Mufahras li Al- Alfadz Al-Hadith An -Nabawi và cuốn sách Mifathu Kunuz As-Sunnah.Vậy những con số hadith đến từ đâu? Câu trả lời là từ các nhà nghiên cứu hay muhaqqiq, cả cổ điển và hiện đại.Hy vọng rằng nội dung tài liệu của ứng dụng này có thể hữu ích cho việc tự xem xét nội tâm và cải thiện tốt hơn trong cuộc sống hàng ngày.Vui lòng cho chúng tôi đánh giá và đầu vào để phát triển ứng dụng này, xếp hạng 5 sao để khuyến khích chúng tôi phát triển các ứng dụng hữu ích khác.Chúc bạn đọc vui vẻ.Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm:Tất cả nội dung trong ứng dụng này không phải là nhãn hiệu của chúng tôi. Chúng tôi chỉ lấy nội dung từ các công cụ tìm kiếm và trang web. Bản quyền của tất cả nội dung trong ứng dụng này thuộc sở hữu hoàn toàn của người sáng tạo có liên quan. Chúng tôi mong muốn chia sẻ kiến thức và giúp người đọc học tập dễ dàng hơn với ứng dụng này, vì vậy không có tính năng tải xuống trong ứng dụng này. Nếu bạn là người giữ bản quyền của các tệp nội dung có trong ứng dụng này và không thích nội dung của bạn được hiển thị, vui lòng liên hệ với chúng tôi qua nhà phát triển email và cho chúng tôi biết về tình trạng sở hữu của bạn đối với nội dung.
Lần cập nhật gần đây nhất
Kenapa Istilah Digit Viral?
Istilah atau kata digit sebenarnya sudah sangat sering digunakan terutama bagi anak sekolah dan kuliah yang belajar matematika. Selanjutnya dalam dalam praktik kehidupan sehari-hari, kata digit sering digunakan untuk menyebut jumlah barang, kode, atau objek tertentu yang berbentuk angka.
Namun, istilah digit menjadi viral dan diperbincangkan banyak orang ketika membicarakan soal gaji. Sebagai suatu pencapaian yang prestisius, nominal gaji kerap digunakan oleh orang tertentu untuk pamer alias flexing di sosial media. Nah, dari sinilah mulai kegaduhan terjadi di linimasa sosial media dengan pembahasan digit gaji seseorang.
Meski begitu, masih banyak yang menjadikan digit gaji seseorang adalah tolok ukur atau target yang harus dicapai suatu hari nanti. Apalagi banyak anak-anak muda yang sudah mendapatkan gaji di angka 2 hingga 3 digit, entah itu karena dukungan finansial orang tua atau jerih payah sendiri merintis dari nol.
Apa Itu Digit dan Bagaimana Sejarahnya?
Setelah paham pengertian gaji, mari masuk ke penjelasan soal digit yang sangat sering disebut-sebut saat membicarakan gaji. Bahkan, jumlah digit gaji seseorang tak jarang membuat insecure hingga overthinking beberapa pihak.
Berdasarkan penjelasan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), digit diartikan sebagai letak angka pada bilangan atau angka Arab dari 0-9 alias setiap angka dalam deret angka yang tidak merujuk kepada sistem desimal, misalnya nomor telepon.
Dengan kata lain, digit adalah sebuah simbol alias representasi dari angka. Digit digunakan pada bilangan untuk menggambarkan bilangan bulat atau riil. Jika ditilik dari sejarahnya, digit berasal dari bahasa latin kuno (digita) yang berarti 10 jari tangan manusia, ini berhubungan dengan sistem bilangan basis 10.
Sementara, menurut Kamus AS Merriam-Webster, kata digit berasal dari masa Bahasa Inggris Pertengahan (Middle English) dan diambil dari bahasa latin digitus yang berarti jari-jari tangan/kaki atau sesuatu yang digunakan untuk menunjuk. Penggunaan kata digit pertama yang diketahui ada pada abad ke-14.
Arti Kode Angka di KTP
Aturan kode angka dalam KTP atau NIK termuat dalam Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. NIK ditetapkan terdiri dari 16 digit angka dengan pengkodean sebagai berikut:
Tertarik untuk memahami lebih dalam arti penting Nomor Induk Kependudukan (NIK)? Tentu anda penasaran tentang apa makna dari 16 digit angka yang tertera pada NIK. Menurut Dirjen Dukcapil Kemendagri Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH., MH selaku narasumber TVRI Nasional dalam acara Dialog Semangat Pagi Indonesia, disampaikan bahwa NIK yang terdapat di setiap KTP-el adalah identitas yang unik, tunggal, dan tidak berubah seumur hidup. “Seseorang yang pindah kemana pun NIK-nya tetap sama, walaupun alamatnya berubah. Perubahan alamat dan perubahan elemen data lainnya, seperti status perkawinan dan pekerjaan, harus dilaporkan kepada Dinas Dukcapil setempat,” tegas Prof. Zudan.
Terkait tema dialog, Dirjen Dukcapil menjelaskan tentang makna 16 angka dalam NIK.
Kesatu, 6 digit pertama adalah kode wilayah dimana NIK pertama kali didaftarkan (2 digit pertama untuk kode provinsi, 2 digit kedua untuk kode kabupaten/kota, dan 2 digit ketiga untuk kode kecamatan).
Kedua, 6 digit berikutnya adalah tanggal lahir pemilik NIK (2 digit untuk tanggal, 2 digit untuk bulan, dan 2 digit untuk tahun). Untuk penduduk berjenis kelamin perempuan, ditambahkan angka 40 pada tanggal lahir.
Ketiga, 4 digit selanjutnya adalah nomor urut yang ditentukan secara sistem.
Ketentuan tentang NIK diatur dalam Undang-Undang 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang 24 Tahun 2013. Dalam undang-undang tersebut, pemerintah diwajibkan memberikan NIK kepada setiap penduduk. NIK juga merupakan nomor identitas tunggal untuk semua urusan pelayanan publik, termasuk sebagai dasar penerbitan dokumen di semua instansi pemerintah dan swasta. Dinas Dukcapil**
Nomor NIK yang tertulis dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan dokumen lainnya bukanlah nomor yang dibuat secara acak. Ada kode tersendiri yang membuat orang lain bisa mengetahui tempat tinggal, tanggal lahir, hingga jenis kelamin seseorang.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Dalam Negeri, nomor KTP atau NIK adalah nomor identitas yang bersifat unik atau khas, tunggal, dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai warga negara Indonesia. Artinya, tidak akan ada orang yang memiliki NIK yang sama dengan orang lain.
Penerapan NIK secara menyeluruh di Indonesia dilakukan pada tahun 2004 setelah adanya Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NIK pada seseorang telah muncul sejak orang itu lahir dan tercatat dalam data kependudukan. Jadi, nomor di KTP sebenarnya bukan nomor yang baru muncul ketika seseorang membuat KTP.
Nomor pada KTP merupakan nomor pribadi yang perlu dirahasiakan dari orang lain. NIK ini mengandung kode tertentu yang berisi informasi pribadi seseorang. Lantas, informasi apa saja yang terkandung dalam NIK? Berikut penjelasannya.
Penjelasan Lengkap Soal Digit
Digit merupakan simbol tunggal dalam representasi angka. Selain 3 digit, sebenarnya ada juga 1 digit, 2 digit, 4 digit, dan seterusnya. Fungsi digit dalam angka bisa mewakili nilai tempat dan nominal.
Nilai tempat adalah nilai dari suatu tempat bilangan tertentu yang biasanya dimulai dari sebelah kanan, seperti satuan, puluhan, ratusan, dan seterusnya. Contoh, nilai tempat 7 dalam 570 adalah 7x10=70 alias puluhan. Sedangkan nilai tempat 5 adalah 5x100=500 alias ratusan. Sementara, nilai nominal secara sederhana didefinisikan sebagai digit itu sendiri dalam suatu angka. Misalnya, nilai tempat 9 dalam 930 adalah 9.
Contoh Cara Membaca NIK
Untuk memahami tentang arti nomor yang tertera di KTP, berikut sebagai contoh: NIK 3471035512010999
34: berarti warga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta71: berarti warga Kota Yogyakarta03: berarti warga Kemantren Gondokusuman55: berarti tanggal lahir 15 (karena angka yang tertera di atas 40, berarti jenis kelaminnya perempuan)12: berarti bulan lahir Desember01: berarti tahun lahir 20010999: berarti urutan nomor 999 dalam sistem pendaftaran
Nah, itulah penjelasan arti 16 digit nomor NIK KTP lengkap dengan cara membacanya. Semoga informasi ini bermanfaat, Dab!
Artikel ini ditulis oleh Ridwan Luhur Pambudi, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nomor Induk Kependudukan atau NIK adalah nomor identitas penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar secara khusus sebagai Penduduk Indonesia jika berada di Indonesia. NIK berlaku seumur hidup dan selamanya, yang diberikan oleh Pemerintah dan diterbitkan oleh Instansi Pelaksana kepada setiap Penduduk setelah dilakukan pencatatan biodata. NIK pertama kali diperkenalkan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan ketika Institusi Pemerintah ini menerapkan sistem KTP nasional yang terkomputerisasi.
NIK terdiri dari 16 digit. Kode penyusun NIK terdiri dari 2 digit awal merupakan kode provinsi, 2 digit setelahnya merupakan kode kota/kabupaten, 2 digit sesudahnya kode kecamatan, 6 digit selanjutnya merupakan tanggal lahir dalam format hhbbtt (untuk wanita tanggal ditambah 40), lalu 4 digit terakhir merupakan nomor urut yang dimulai dari 0001. Sebagai contoh, misalkan seorang perempuan lahir di Kota Bandung tanggal 17 Agustus 1990 maka NIK-nya adalah: 10 50 24 570890 0001. Apabila ada orang lain (perempuan) dengan domisili dan tanggal lahir yang sama mendaftar, maka NIK-nya adalah 10 50 24 570890 0002. Apabila ada orang lain (laki-laki) dengan domisili dan tanggal lahir yang sama mendaftar, maka NIK-nya adalah 10 50 24 170890 0001.
NIK dicantumkan dalam setiap Dokumen Kependudukan dan dijadikan dasar penerbitan KTP, paspor, surat izin mengemudi, nomor pokok wajib pajak, polis asuransi, sertifikat hak atas tanah, dan penerbitan dokumen identitas lainnya.
Menteri Dalam Negeri memastikan NIK ini siap pada 2011 [1]
memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
Kartu Tanda Penduduk (KTP) menjadi salah satu identitas resmi yang wajib dimiliki setiap Warga Negara Indonesia (WNI). Setiap WNI yang sudah berusia 17 tahun atau menikah wajib memiliki KTP.
KTP mencantumkan beberapa hal yang menunjukkan informasi pribadi dari pemilik KTP. Salah satunya NIK yang terpampang pada bagian atas KTP.
NIK singkatan dari Nomor Induk Kependudukan. NIK terdiri dari kombinasi angka yang berbeda dengan total 16 digit kode angka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir melalui unggahan Instagram @jatimpemprov pada Minggu (24/9/2023), ketentuan 16 digit kode angka ini telah diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yang telah diubah dengan UU Nomor 24 Tahun 2013.
Adapun 16 digit kode tersebut meliputi tujuh kode sekaligus. Di antaranya kode provinsi, kode kabupaten/kota, kode kecamatan, tanggal lahir, bulan lahir, tahun lahir, hingga nomor urut tanggal lahir yang sama dalam satu kecamatan.
Perlu diketahui ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai kode digit yang tertera dalam NIK.
Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Nomor Induk Kependudukan atau NIK adalah nomor identitas penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai Penduduk Indonesia.
Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 1 point 12 UU No 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
NIK berlaku seumur hidup dan selamanya, yang diberikan oleh Pemerintah dan diterbitkan oleh Instansi Pelaksana kepada setiap Penduduk setelah dilakukan pencatatan biodata.
NIK pertama kali diperkenalkan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan ketika Institusi Pemerintah ini menerapkan sistem KTP nasional yang terkomputerisasi.
Dengan disahkannya UU No 24 Tahun 2013 sebagai peraturan pelaksanaan UU tersebut masih mengacu pada PP No. 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan UU No 26 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
PP Nomor 37 Tahun 2007 Pasal 36 menyebutkan bahwa Pengaturan NIK meliputi penetapan digit NIK, penerbitan NIK dan pencantuman NIK ditetapkan secara nasional oleh Menteri, dalam hal ini Menteri Dalam Negeri.
(Update berita nasional, internasional dan regional menarik lainnya disini)
• Syarat Pembuatan KTP Baru di Kantor Kecamatan
Sedangkan pasal 37 menyebutkan NIK terdiri dari 16 (enam belas) digit dan kode penyusunannya terdiri dari 6 (enam) digit pertama provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan, 6 (enam) digit kedua adalah tanggal, bulan, tahun kelahiran dan 4 (empat) digiti terakhir merupakan nomor urut penerbitan NIK yang diproses secara otomatis dengan SIAK.
No KTP itu yang mana ? Dimana letak nomor NIK KTP ?
Biasanya, NIK tertulis pada baris paling atas di KTP.
• Apakah Foto KTP Bisa Diganti ?
Dikutip Tribunpontianak.co.id dari laman resmi Disdukcapil Kota Pontianak, NIK dicantumkan dalam setiap dokumen penduduk yang dapat berbentuk kartu atau surat dan merupakan bukti bahwa data penduduk yang bersangkutan telah terekam dalam Pusat Bank Data Kependudukan Nasional.
NIK diterbitkan secara otomatis oleh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) melalui proses komputerisasi.
NIK sebagai kunci akses dalam SIAK untuk mengintegrasikan antara pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil serta pelayanan public lainnya.
Mungkin detikers pernah mendengar istilah 'gaji 2 digit' dalam dunia kerja maupun usaha. Meski kata tersebut sering didengar, tapi masih ada sejumlah orang yang tidak paham maksud dari 2 digit.
Yang jelas, istilah 2 digit Rupiah masih berkaitan dengan nominal uang. Lantas, 2 digit sama dengan berapa Rupiah sih? Simak penjelasannya secara lengkap di bawah ini.
Sebelum mengetahui 2 digit berapa Rupiah, sebaiknya pahami dulu pengertian digit. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, digit adalah letak angka pada bilangan, angka Arab dari 0-9, atau bisa juga diartikan sebagai angka yang tidak merujuk pada sistem desimal, misalnya nomor telepon. Digit adalah representasi dari angka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dalam buku Math Magic oleh Bekti Hermawan Handojo, dkk, digit diartikan sebagai gambaran yang membuat suatu jumlah (total), sama halnya seperti huruf dalam suatu kata. Misal angka 8 merupakan 1 digit, lalu angka 45 berarti 2 digit, angka 365 merupakan 3 digit, dan seterusnya.
Jadi, nilai angka tergantung pada banyaknya digit. Digit tunggal atau 1 digit berarti nilainya antara 1-9. Sementara 2 digit nilainya dari 10-99, kemudian 3 digit dari angka 100-999.
Biar lebih mudah, simak penjelasannya di bawah ini:
Digit sebenarnya sudah cukup familiar di telinga karena telah diajarkan sejak duduk di bangku sekolah. Dalam kehidupan sehari-hari, digit sering digunakan untuk menyebut jumlah barang, kode, atau objek tertentu yang berbentuk angka.
Namun, belakangan ini istilah digit digunakan sebagai kata ganti jumlah angka depan sebuah gaji. Hal ini dilakukan untuk menyamarkan nominal tepat sebuah gaji, tetapi penyebutannya dapat menggambarkan apakah gaji tersebut sudah besar atau belum.
Arti dari tiga digit dalam rupiah
Lalu apa makna dari tiga digit dalam rupiah? Sederhana saja, 3 digit adalah bilangan yang tersusun dari 3 angka atau angka ratusan.
Namun, dalam konteks uang atau gaji, 3 digit sering kali merujuk pada ratusan juta rupiah.
Contohnya, seseorang yang memiliki gaji 3 digit berarti memiliki penghasilan di angka mulai dari Rp100.000.000 (seratus juta rupiah) hingga Rp999.000.000 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta rupiah).
Bisa dibilang, istilah ini digunakan dalam konteks nilai mata uang rupiah sebagai salah satu cara untuk menyederhanakan informasi mengenai angka atau jumlah uang yang besar.
Demikian adalah jawaban dari pertanyaan 3 digit berapa rupiah. Semoga bermanfaat.
Jakarta, CNBC Indonesia - Pernahkah Anda bertanya soal gaji teman? Saat mendengar jawabannya, Anda mungkin kaget ternyata gaji mereka menyentuh 3 digit. Penyebutan nominal gaji memang sensitif, akhirnya istilah 2 atau 3 digit dipakai sebagai pengganti yang dianggap setara. Lantas, sebenarnya 3 digit berapa rupiah? Ini penjelasan dan contoh penggunaannya.
Digit dan gaji adalah pembahasan soal angka. Angka merupakan salah satu elemen dasar dalam matematika. Meski Anda mungkin benci dengan hitung-hitungan, penggunaan istilah matematika seperti digit penting untuk diketahui. Apalagi ketika sudah masuk ke dunia kerja dan bersinggungan dengan gaji yang merupakan pundi-pundi uang penyambung hidup.
Sebelum masuk lebih dalam ke penjelasan dan contoh penggunaan istilah digit, alangkah lebih baiknya memahami dulu pengertian gaji. Istilah gaji adalah hal yang umum bagi Anda dengan pengalaman segudang di dunia kerja. Namun, bagi para fresh graduate mungkin belum sepenuhnya paham soal definisi gaji.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gaji diartikan sebagai upah kerja yang dibayar dalam jangka waktu yang tetap atau balas jasa yang diterima oleh pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu.
Sederhananya, gaji adalah biaya periodik yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai imbalan kepada para karyawan yang telah selesai melaksanakan kewajiban kerja. Biasanya, gaji dibayarkan oleh perusahaan dalam periode per bulan.